Friday, 12 June 2015

Menikmati Ngopi di Sarang Lebah

PARADISE - Bak berada di sarang lebah. Kesan itu terasa begitu kita memasuki Beezy Kaffee. Dari luar bangunan ciri lebah sudah terlihat, yakni lewat papan heksagonal berwarna kuning terang khas sarang tawon. Saking menterengnya, sulit bagi kita untuk melirik plang tersebut saat melintasi Jalan Wijaya Timur Raya I, 50 meter dari perempatan Jalan Wolter Monginsidi dan Jalan Kapten Tendean.

Begitu masuk ke Beezyrustic--kayu yang tidak dipoles, khas rumah di pedesaan Amerika dan Eropa--yang keren. Warna yang dominan di ruangan Beezy, selain kuning, adalah cokelat dan hitam. Lagi-lagi khas tawon.


Manajer Pemasaran Beezy Danny Gibran mengatakan lebah memang jadi filosofi gaya dan kerja kafe ini. "Lebah itu kan selalu sibuk dan suka gbee dan busy.

Untung bagi kami, petang itu Beezy belum sibuk. Mungkin karena belum lepas jam pulang kantor. Kami pun bisa leluasa memilih area nongkrong, yakni di lantai bawah atau di atas yang punya dua area: dalam dan luar ruangan. Area dalam ruangan Beezy bebas dari asap rokok, dengan pencahayaan temaram yang romantis. Kami memilih kongko di area luar yang terbuka sesuai dengan saran sejumlah kawan yang demen nongkrong di sini







Beezy punya dua area luar ruangan. Yang satu berisi set sofa besar yang muat untuk lima orang, sementara lainnya berisi sofa taman yang cocok untuk foto narsis. Menurut Danny, kursi kayu di dalam ruangan mereka, juga sofa, mengikuti gaya kebanyakan tempat makan di Korea Selatan. Berbeda dengan, misalnya, Jepang, yang menyediakan tempat duduk bersila atau Prancis, yang kursinya serba minimalis. "Kami memang mengadopsi suasana makan khas Korea, tapi dipadukan dengan gaya rustic yang serba lebah," ujarnya.





Ada alasan mengapa Beezy membawa rasa Korea ke dalam ruangannya. Pertama, karena lokasinya dekat dengan kawasan tempat tinggal ekspatriat Korea Selatan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kedua, untuk membikin anak muda Indonesia pencinta K-Pop betah nongkrong di sana. Kekoreaan Beezy juga ada di daftar menu. Di antaranya Gangnam Tea--teh hitam yang dicampur dengan sari jeruk sitrun, juga Sam Da Soo--air mineral yang dibawa dari Pulau Jeju, Korea Selatan.

Namun, tentu saja, menu tetap "berbau" lebah yang tak bisa dipisahkan dari madu. Baik dari kategori teh, milkshake, mocktail, maupun kopi, semua punya menu yang mengandung madu. Yang jadi andalan barista Beezy adalah Honey Ginger Latte. Paduan kopi susu dengan sari madu dan jahe ini tak cuma segar, tapi juga meninggalkan rasa hangat di tenggorokan. Beezy Chocolate Ice, minuman jagoan lainnya dari Beezy, juga mesti Anda coba. Tak lain karena cokelat hitam yang jadi bahan utama minuman ini lebih dominan dibanding gulanya.




Adapun koleksi penganan Beezy didominasi masakan asing--terutama Italia dan Meksiko--dari pasta, steak, aglio olio, hingga nachos. Saya mencicipi Carbonara Fettucini dan Korean

otong-royong," ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu, 10 Juni 2015. Nama Beezy pun, dia melanjutkan, terilhami dari situ: gabungan

, kian banyak bentuk segienam yang mejeng. Dari ornamen tiga dimensi di langit-langit, hiasan di dinding, hingga motif lantai atas dan bawah kafe. Motif itu dikawinkan dengan interior bergaya

No comments:

Post a Comment